Bukan Berarti Gagal
Hai, kembali lagi nih ngeblog semingguan aku gak ngeblog. Satu minggu yang mendebarkan telah aku lewati. UKK (Ulangan Kenaikan Kelas) telah aku jalani walaupun aku tak tahu hasil akhirnya. Setelah selesai tadi pagi, nilai-nilaipun dipajang di MADING sekolah. Ada yang senang dan ada pula yang sedih. Sebagian sih memang sedih, termasuk aku. Hari itu, tiga nilai aku dapatkan dengan pas-pasan.
Perasaanku pun gundah-gulana tidak karuan. Siang malam aku lewati dengan kegiatan belajar, akupun setiap hari selama satu minggu itu, selalu tidur hingga tengah malam menyelesaikan belajarku. Alangkah kecewa hatiku setelah melihat nilai-nilaiku yang parah itu. Aku mencoba merenungi apa yang salah dalam sistem belajarku. Perasaan takut akan nilai raporku silih berganti berdatangan menghantui diriku. Sambil menulis ini, aku terus mencoba mencari apa yang salah denganku. Jurusan apa yang aku dapat besok sudah aku serahkan pada TUHAN YESUSku yang selalu memberikan penghiburan jika aku sedih.
IPA adalah jurusan yang aku mau karena katanya nanti bisa menjadi orang yang sukses di kemudian hari. Namun, melihat nilai UKK-ku aku pun memikirkan beribu-ribu kali "apa aku bisa?" Untuk membuat suasana ramai di kamarku ini, aku memutar MP3 yang kebetulan aku memutar lagu dari Josh Gorban yang berjudul You Rise Me Up.
When I’m down
and oh my soul so weary
When troubles come
and my heart burdened be
Then I’m still
and wait here in the silence
until you come
and sit a while with me
You raise me up
so I can stand on mountain
You raise me up
to walk on stormy sea
I’m strong
when I’m on your shoulder
You raise me up
to more that I can be
Kata kata di lagu itu seperti mengandung makna untukku. Seperti jika aku bisa melalui badai kegagalan, aku akan menjadi orang kuat sekuat aku menghadapinya cobaan hidup. Seperti kata pepatah "Gagal adalah kunci Kesuksesan". Aku berharap pepatah itu berlaku pada hidupku. Pepatah itu bukan berarti aku harus gagal terus tetapi memberi semangat kepadaku untuk terus berusaha dan menjadi orang yang tegar.Juga jika masalah silih berganti datang, berarti TUHAN ku masih memperhatikanku. Terima kasih TUHAN. Aku baru mengerti sekarang.Selama satu minggu itu, aku jarang sekali berkomunikasi kepada-NYA aku lebih mementingkan belajar dan mengenyampingkan kebutuhan itu. Berarti jika usaha yang dilakukan tanpa doa adalah sia-sia. Aku percaya kesuksesan itu adalah milik banyak orang. Hanya saja bagaimana setiap diri kita mencapainya.
16.06
|
Label:
Lain-lain
|
This entry was posted on 16.06
and is filed under
Lain-lain
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
0 komentar:
Posting Komentar