Ada Yang Baru Dijuly

Film-Film Yang Akan Datang Diminggu Ketiga September

G-FORCE
Tikus kembali beraksi. Dengan visual 3D live action membuat film ini merupakan film animasi pertama Disney dengan 3D live action. Jalan cerita yang unik dan agak klise membuat film animasi ini menjadi hiburan baru setelah Ice Age 3 dibulan juli. Ini dimulai saat musuh memberikan ancaman yang dapat menghancurkan dunia. Pemerintah Amerika mengirim agen rahasia dan bukan agen rahasia biasa. Para agen yang ditugaskan adalah hewan- hewan kecil yang dilengkapi dengan persenjataan mata-mata paling muktahir. Agen rahasia itu bernama G-Force, dimana terdiri dari beberapa personil yaitu Marmot Darwin sebagai pemimpin yang disuarakan oleh Sam Rockwel, Marmot Blaster ahli senjata yang disuarakan oleh Tracy Morgan, Juares ; Marmot seksi ahli beladiri oleh Penelope Cruz, Speckles ahli komputer dan informasi oleh Nicholas Cage dan seekor lalat ahli investigasi bernama Mooch. Agen G-Force ini ditugaskan menghancurkan rencana jahat seorang miliuner bernama Leonard Saber yang disuarakan oleh Bill Nighy. Dari animasi ini, sutradara Hoyt Yeatman yakin akan berhasil pada film debut pertamanya ini. G-Force di realese tanggal 24 juli 2009 di Amerika. Jadi tunggu di Indonesia ya.....!!!!

PHOBIA-2
Udah pernah nonton horor antologi Thailand berjudul "Phobia" aka "4bia" yang beredar tahun lalu? Kalo udah kamu2 pasti sependapat dengan gue kalo film tersebut adalah salah satu film horor paling menarik yang pernah beredar. Makanya gue sangat menunggu kehadiran kembali para sutradara dari film tersebut untuk melanjutkan kembali kiprah mereka dalam menghadirkan berbagai cerita pendek menyeramkan, menegangkan namun menghibur untuk kedua kalinya di "Phobia 2". Sekuel yang sangat gue tunggu2 itu ternyata bakalan segera beredar pada bulan September ini di negara asalnya (mudah2an juga segera masuk ke jaringan perbioskopan di Indonesia). Mematok tanggal edar pada 9 September 2009 (9-9-9), film "Phobia 2" ini udah menghadirkan numerikal yang sangat unik dan menyeramkan. Bagaimana dengan previewnya? simak saja sajian gue di bawah ini.Kalo pada "4bia" dulu kita disuguhkan empat buah cerita horor yang inovatif, untuk sekuelnya ini yang judul asli Thailandnya adalah "5Phrang", anda pasti udah bisa menebak kan ada berapa cerita nantinya yang bakalan bisa kita nikmati? Tentunya ada 5 buah horor baru yang tentunya akan semakin menambah rasa penasaran kita. Dari empat sutradara yang terlibat di film sebelumya cuma tiga aja yang kembali di film ini, mereka adalah duo Banjong Pisanthanakun dan Parkpoom Wongpoom dari film2 horor super sukses seperti "Shutter" dan "Alone" yang kembali akan menghadirkan horor pendek mereka masing2, dan Paween Purikitpanya dari film "Body #9" yang terkenal dengan ciri khas hantu animasinya. Melengkapi mereka bertiga, sutradara yang tidak kalah terkenal dan telah menghasilkan film horor sukses berjudul "Dorm" siap menghadirkan fobia versinya sendiri yaitu Songyos Sugmakanan. Yang menarik adalah tampilnya sang sutradara kelima yang tidak lain tidak bukan adalah salah satu petinggi di perusahaan film GTH yang memulai debut penyutradaraannya disini yaitu Visute Poolvoralaks. Visute juga sebelumnya lebih dikenal sebagai produser film horor2 sukses Thailand.

MERAIH MIMPI
Ini dia film animasi pertama buatan animator dalam negeri namun, karena Singapur yang meminta dibuatkan film ini juga sebelumnya sudah diputar di luar negeri maka ucapan dengan gerakan bibir animasinya tak cocok karena aslinya menggunakkan bahasa inggris.Diadaptasi dari buku karya Minfung Ho yang berjudul ‘Sing to The Dawn’, film ini bercerita tentang kakak beradik yang berusaha untuk melindungi tempat tinggal mereka dari kontraktor penipu. Diproduksi Infinite Frameworks (IFW), studio animasi yang berpusat di Batam, film ini di kerjakan oleh 150 animator, hebatnya hampir semuanya adalah orang Indonesia dan sisanya 5 orang asing. Pembuatan film ini dilakukan di Batam selama 3 tahun dan memakan biaya sebesar 5 juta dollar AS. Pada tahun 2008 film Sing to the Dawn selesai di buat dan mulai di distribusikan ke berbagai negara mulai dari Singapura, Korea, dan Rusia.

Kenapa tidak langsung di luncurkan di Indonesia ? “Karena Infinite Frameworks (IFW) selaku produksi film ingin memperkenalkan Sing to The Dawn ke penonton luar negeri dan ingin meraih International Recognizition terlebih dahulu, setelah itu baru meluncurkan di Indonesia supaya masyarakat tahu bahwa ada studio animasi di Indonesia,” jelas Wisnu Triatmojo, Juru bicara IFW.

My Sister Keeper

DIANGKAT dari novel dengan judul yang sama yakni My Sister Keeper, film ini akan mengaduk emosi penonton. Film ini berkisah seorang anak yang sengaja dilahirkan untuk menyelamatkan nyawa sang kakak, yang menderita leukemia.

Selama hidupnya, Anna Fitzgerald seperti menjadi sumber kehidupan bagi nyawa kakaknya, Kate Fitzgerald. Sedari kecil, Anna menjadi pendonor sumsum tulang belakang bagi kelangsungan hidup Kate yang menderita leukimia sejak lahir.

Bahkan, kehamilan dan kelahiran Anna juga merupakan saran dokter ke pasangan Sara Fitzgerald (Cameron Diaz) dan Brian Fitzgerald (Jason Patric). Sara harus melahirkan seorang anak lain demi menolong Kate. Anna pun lahir lewat proses bayi tabung.

Seiring waktu berjalan, Kate yang lemah divonis mengalami gagal ginjal, akibat kemoterapi yang dijalani selama bertahun-tahun. Tak ada pilihan lain, Sara yang sangat menyayangi Kate pun memohon Anna untuk memberikan salah satu ginjalnya kepada Kate. Tak disangka, Anna yang saat itu baru menginjak usia 11 tahun, menolak permintaan Sara. Anna merasa, selama belasan tahun, hidupnya hanya dimanfaatkan kedua orang tuanya. Ia ingin hidup merdeka dengan semua organ tubuh yang dimilikinya.

Dengan berbekal duit tabungannya, Anna pun mendatangi pengacara Campbell Alexander (Alec Baldwin). Ia menuntut kedua orangtuanya yang memaksa Anna memberikan ginjalnya.
Bagi pembaca novel Sister Keeper, Anda bakal merasakan emosi yang tak jauh berbeda saat menonton film garapan Nick Cassavetes ini. Akting yang mendalam dari para pemainnya pun mampu membuat penonton terus meneteskan airmata. Terutama, pada adegan Sara yang juga seorang pengacara di Los Angeles, harus memutar otak habis-habisan untuk mengalahkan gugatan Anna.Tak cuma berurai air mata lantaran melihat konflik kepentingan yang melibatkan seluruh anggota keluarga, para kritikus film menganggap My Sister Keeper mampu memberikan kejutan pada akhir ceritanya.Dalam akhir cerita, penonton malah akan berbalik menaruh simpati kepada Kate, atas apa yang dilakukannya di akhir cerita.

Bingungkan mau nonton yang mana. Semuanya bagus-bagus namun mana ya film Indonesianya yang bukan kartun? Apakah ini pengaruh telah disahkan UU perfilmman yang banyak ditentang para sineas?.................................

0 komentar:

 

THANKS FOR VISIT - Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger